Atomic Habits: Tiga Lapisan Kebiasaan yang Membentuk Perubahan Tahan Lama (Part 3)

 

kebiasaan-berbasis-hasil
sumber: aqmalth.com

Lapisan 1: Kebiasaan demi mencapai sasaran

kebiasaan-demi-mencapai-sasaran

Sasaran sebagai pusat perhatian

Seringkali, kita mendapati diri kita terjebak dalam rutinitas mengubah kebiasaan semata-mata demi mencapai sasaran tertentu. Misalnya, banyak dari kita mungkin pernah melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan atau berlatih musik intensif demi memenangkan sebuah kompetisi. Meskipun pendekatan ini memberikan hasil awal yang memuaskan, sering kali keberlanjutan kebiasaan tersebut menurun setelah sasaran tercapai.

Resiko kehilangan Motivasi Pasca-Sasaran 

Masalah utama dengan pendekatan ini adalah bahwa fokus pada sasaran cenderung membuat kita kehilangan motivasi setelah mencapainya. Ketika tujuan tersebut tercapai, seringkali kita merasa puas dan merelakan diri kita untuk kembali pada kebiasaan lama. Inilah yang sering dijuluki sebagai "efek yo-yo," di mana kita terus-menerus berayun antara kebiasaan baik dan buruk tanpa membangun fondasi kebiasaan yang kokoh.

Lapisan 2: Membangun Kebiasaan Melalui Perbaikan Sistem

membangun-kebiasaan-melalui-perbaikan-sistem

Fleksibilitas dengan Perbaikan Sistem

Pentingnya membangun kebiasaan melalui perbaikan sistem membawa kita ke arah yang lebih berkelanjutan. Sebagai contoh, mari kita lihat kasus seorang pelatih balap sepeda yang memfokuskan perubahan pada sistem alih-alih menggantungkan diri pada perubahan besar. Dalam kasus ini, perbaikan jok sepeda, rem, dan menggunakan celana karet yang efisien untuk mengelola panas otot paha menjadi fokus utama. Hasilnya, bukan hanya pembalap sepeda tersebut mencapai performa yang lebih baik, tetapi juga membentuk kebiasaan yang dapat dijaga seiring waktu.

Keberlanjutan Melalui Sistem yang Diperbaiki

Sistem yang diperbaiki memberikan fleksibilitas yang diperlukan. Ketika kita memahami bahwa keberlanjutan kebiasaan bukan hanya tentang mencapai sasaran tetapi juga membangun sistem yang mendukung kebiasaan tersebut, kita menjadi lebih fleksibel dalam menjalani perjalanan perubahan. Orang-orang yang berlatih hanya untuk mencapai sasaran tertentu cenderung berhenti berlatih ketika sasaran tercapai. Begitu juga dengan mereka yang hanya berlatih untuk memenangkan sebuah kompetisi. Sebaliknya, berfokus pada perbaikan sistem memberikan dasar yang kokoh untuk menjaga keberlanjutan kebiasaan.

Lapisan 3: Membangun Kebiasaan Berlandaskan Identitas yang Diyakini

Menciptakan Perubahan Melalui Identitas

Lapisan ini melibatkan pemahaman bahwa identitas kita memiliki peran sentral dalam membentuk kebiasaan. Banyak dari kita sering kali tidak menyadari bahwa untuk mengubah kebiasaan dengan efektif, kita perlu melakukan perubahan pada identitas kita. Sebagai contoh, seseorang yang ingin berhenti merokok tidak hanya berkata, "Saya berusaha berhenti," melainkan lebih kuat mengidentifikasi dirinya dengan pernyataan, "Saya bukan perokok." Dalam hal ini, perubahan identitas menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Tantangan dalam Menghadapi Proses Perubahan 

tantangan-dalam-menghadapi-proses-perubahan

Tantangan Terhadap Motivasi dan Keyakinan

Salah satu tantangan utama dalam mengubah kebiasaan adalah perubahan tingkat motivasi dan keyakinan seiring waktu. Ketika kita hanya berfokus pada sasaran, motivasi sering kali turun drastis setelah pencapaian. Dalam skenario ini, penting untuk menyadari bahwa keberlanjutan berasal dari membangun sistem yang mendukung dan mengubah identitas kita secara mendalam.

Pentingnya Menentukan Arah Perubahan

Akhirnya, permasalahan bukanlah menilai lapisan mana yang lebih baik, melainkan menentukan arah perubahan dengan benar. Apakah itu melalui pembangunan sistem yang kuat atau perubahan identitas yang sesuai, keduanya memiliki peran mereka masing-masing dalam proses perubahan.

Dengan Fokus pada Sistem dan Identitas

Mendalami tiga lapisan kebiasaan membawa kita pada pemahaman bahwa sasaran bukanlah akhir dari perjalanan perubahan, melainkan sistem dan identitas yang perlu terus diperbaiki demi mencapai versi terbaik dari diri kita. Dengan pendekatan ini, kita dapat menciptakan kebiasaan yang tidak hanya tercapai tetapi juga terpelihara sepanjang waktu. Mengenali kekuatan perbaikan sistem dan transformasi identitas membuka pintu menuju kebiasaan yang mampu bertahan dan memberikan dampak positif dalam kehidupan kita.

Bersambung ke Part Selanjutnya...

Jika anda tertarik membaca buku Atomic Habits, dapatkan di toko buku terdekat, seperti: Gramedia, Books and Beyond, Togamas, dll. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama