sumber: aqmalth.com |
Lapisan 1: Kebiasaan demi mencapai sasaran
Sasaran sebagai pusat perhatian
Resiko kehilangan Motivasi Pasca-Sasaran
Lapisan 2: Membangun Kebiasaan Melalui Perbaikan Sistem
Fleksibilitas dengan Perbaikan Sistem
Pentingnya membangun kebiasaan melalui perbaikan sistem
membawa kita ke arah yang lebih berkelanjutan. Sebagai contoh, mari kita lihat
kasus seorang pelatih balap sepeda yang memfokuskan perubahan pada sistem
alih-alih menggantungkan diri pada perubahan besar. Dalam kasus ini, perbaikan
jok sepeda, rem, dan menggunakan celana karet yang efisien untuk mengelola
panas otot paha menjadi fokus utama. Hasilnya, bukan hanya pembalap sepeda
tersebut mencapai performa yang lebih baik, tetapi juga membentuk kebiasaan
yang dapat dijaga seiring waktu.
Keberlanjutan Melalui Sistem yang Diperbaiki
Sistem yang diperbaiki memberikan fleksibilitas yang
diperlukan. Ketika kita memahami bahwa keberlanjutan kebiasaan bukan hanya
tentang mencapai sasaran tetapi juga membangun sistem yang mendukung kebiasaan
tersebut, kita menjadi lebih fleksibel dalam menjalani perjalanan perubahan.
Orang-orang yang berlatih hanya untuk mencapai sasaran tertentu cenderung
berhenti berlatih ketika sasaran tercapai. Begitu juga dengan mereka yang hanya
berlatih untuk memenangkan sebuah kompetisi. Sebaliknya, berfokus pada perbaikan
sistem memberikan dasar yang kokoh untuk menjaga keberlanjutan kebiasaan.
Lapisan 3: Membangun Kebiasaan Berlandaskan Identitas yang Diyakini
Menciptakan Perubahan Melalui Identitas
Tantangan dalam Menghadapi Proses Perubahan
Tantangan Terhadap Motivasi dan Keyakinan
Pentingnya Menentukan Arah Perubahan
Akhirnya, permasalahan bukanlah menilai lapisan mana yang lebih baik, melainkan menentukan arah perubahan dengan benar. Apakah itu melalui pembangunan sistem yang kuat atau perubahan identitas yang sesuai, keduanya memiliki peran mereka masing-masing dalam proses perubahan.
Dengan Fokus pada Sistem dan Identitas
Mendalami tiga lapisan kebiasaan membawa kita pada pemahaman
bahwa sasaran bukanlah akhir dari perjalanan perubahan, melainkan sistem dan
identitas yang perlu terus diperbaiki demi mencapai versi terbaik dari diri
kita. Dengan pendekatan ini, kita dapat menciptakan kebiasaan yang tidak hanya
tercapai tetapi juga terpelihara sepanjang waktu. Mengenali kekuatan perbaikan
sistem dan transformasi identitas membuka pintu menuju kebiasaan yang mampu
bertahan dan memberikan dampak positif dalam kehidupan kita.
Bersambung ke Part Selanjutnya...
Jika anda tertarik membaca buku Atomic Habits, dapatkan di toko buku terdekat, seperti: Gramedia, Books and Beyond, Togamas, dll.