Atomic Habits: Peran Kultur dalam Pembentukan Kebiasaan (Part. 9)

peran-kultur-dalam-pembentukan-kebiasaan

Kultur tempat tinggal kita memiliki dampak besar dalam menentukan perilaku yang kita anggap menarik dan layak untuk diadopsi. Budaya dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat memengaruhi pilihan-pilihan kita sehari-hari dan membentuk kebiasaan kita.

Pengaruh Budaya dan Nilai-nilai dalam Penentuan Perilaku

pengaruh-budaya-dan-nilai-nilai-dari-suatu-perilaku

Di berbagai budaya, kebiasaan seperti menjaga kebersihan lingkungan, sikap ramah terhadap tetangga, atau menghormati orang tua dan sesama menjadi hal yang dipuji dan dianggap penting. Di Jepang, budaya kerja yang menekankan disiplin, kerjasama, dan ketepatan waktu membentuk kebiasaan para pekerja untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak menyebabkan gangguan bagi orang lain.

Peran Kelompok Sosial dalam Pembentukan Kebiasaan


peran-kelompok-sosial-dalam-pembentukan-kebiasaan

Kita cenderung meniru kebiasaan dari tiga kelompok sosial utama: yang akrab (keluarga dan teman), orang banyak (kelompok), dan orang berkuasa (yang memiliki status dan prestise). Kebiasaan-kebiasaan yang dilihat dari kelompok-kelompok ini dapat memengaruhi pilihan kita dalam membentuk kebiasaan baru.

Hasrat Manusia untuk Menyesuaikan Diri dengan Kelompok

Sebagai makhluk sosial, kita memiliki dorongan kuat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, termasuk dengan kelompok-kelompok sosial yang kita ikuti. Di sekolah, remaja cenderung meniru gaya berpakaian atau bahasa yang digunakan oleh teman-teman mereka, sebagai upaya untuk merasa diterima dan menjadi bagian dari kelompok.

Strategi Bergabung dengan Kultur Tempat


strategi-bergabung-dengan-kultur-tempat

Salah satu strategi efektif dalam membentuk kebiasaan yang lebih baik adalah dengan bergabung dengan kultur tempat tinggal kita, di mana perilaku yang diinginkan dianggap normal dan kita sudah memiliki sesuatu yang juga dimiliki oleh sesama anggota kelompok.

Mengadopsi Perilaku Normal Kelompok

Kebiasaan yang dipandang sebagai normal dalam suatu kelompok cenderung lebih kuat dan mudah diterima. Di komunitas yang mendorong gaya hidup sehat, seperti klub olahraga atau grup diet, anggota cenderung lebih termotivasi untuk menjalani pola hidup yang sehat karena kebiasaan tersebut dianggap sebagai bagian dari norma kelompok.

Pendorong Kebiasaan yang Diakui dan Dipuji


pengaruh-kebiasaan-yang-diakui-dan-dipuji

Perasaan diterima dan diakui oleh kelompok dapat menjadi pendorong kuat untuk mengadopsi kebiasaan baru yang dipandang positif oleh masyarakat sekitar.

Dukungan dan Penghargaan dari Kelompok

Ketika suatu perilaku membuat kita mendapatkan dukungan, penghargaan, dan pujian dari kelompok, kita cenderung merasa bahwa perilaku tersebut menarik dan layak untuk diikuti. Dalam lingkungan kerja yang mempromosikan kerjasama dan prestasi, perilaku seperti berbagi ide, memberikan dukungan kepada rekan kerja, dan menyelesaikan tugas dengan baik akan mendapat apresiasi dan penghargaan dari atasan dan kolega. Hal ini dapat menjadi motivasi tambahan bagi individu untuk menjaga kebiasaan tersebut.

Kesimpulan

Melalui pemahaman tentang pengaruh kultur dan kelompok sosial dalam pembentukan kebiasaan, kita dapat lebih bijak dalam memilih kebiasaan yang ingin kita bentuk dan memastikan bahwa mereka sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan kita.


Bersambung ke part selanjutnya...

Jika anda tertarik membaca buku Atomic Habits, dapatkan di toko buku terdekat, seperti: Gramedia, Books and Beyond, Togamas, dll. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama