The Secret of Ikigai - Empat Konsep Filosofis Ikigai

 

Sumber: Gramedia.com

Balik lagi nih kita buat lanjut ngulik topik yang satu ini. Maaf yaa updatenya lama. Buat temen-temen yang belum tau apa itu ikigai bisa baca dari postingan sebelum ini yaa biar pas baca ini ga bingung. Judul postingannya "The Secret of Ikigai - Mengenal Makna Ikigai," atau bisa langsung klik https://filosofiflow.blogspot.com/2024/06/the-secret-of-ikigai-mengenal-makna.html.

Nah, back to the topic nih. Pernah ga sih kalian pas lagi asik ngobrol bareng temen, saudara, keluarga, atau bahkan pasangan kalian, terus tiba-tiba kepikiran pertanyaan random yang entah dateng dari mana tuh ya, kayak "Tujuan hidup lu tuh apa sih," atau "Apa sih yang bikin lu ngerasa seneng," atau bahkan kalian nanyain itu ke diri kalian sendiri. "Apa sih tujuan hidup gue", "Gue seneng ga si jalanin ini, apa selama ini justru cuman buang-buang waktu doang" dan maasihh banyak lagi. Ada empat pertanyaan yang perlu kalian temukan jawabannya dan akan kita kulik dengan bahasa yang lebih santai. 

Apa yang kamu sukai?
Terdengar mudah bukan? atau malah terdengar rumit karena masih banyak dari kalian yang justru bingung tentang apa yang kalian senangi? Mungkin banyak dari kalian yang menargetkan untuk selalu mendapatkan posisi pertama dalam beberapa hal yang kalian merasa menguasainya karena menganggap hal tersebut membuat kalian merasa bahagia. Nyatanya ketika kalian tidak berhasil mencapainya, seringkali kalian merasa sedih berkepanjangan atau bahkan merasa diri kalian tidak berguna, padahal tidak demikian; kalian selalu bisa melihat proses baik di dalamnya, kalian selalu bisa untuk menjadi orang pertama yang menghargai usaha yang telah kalian lakukan di luar hasil akhir yang kalian dapatkan apa. Kalian tidak dapat mengontrol apa yang tidak bisa kalian kontrol, tapi kalian selalu dapat mengontrol respon kalian terhadap segala hal.

Hakikat dari kesenangan yang tertulis di buku "The Secret of ikigai" di sini, yaitu tentang menemukan apa passion dan mission yang kalian miliki. Terdengar susah, tapi sejatinya kita sudah sering menemukannya di sekitar kita, apa itu? Yup betul, cinta orang tua kepada anak. Suatu pekerjaan yang dilakukan seumur hidup dan dituntut untuk terus belajar karena sifat manusia yang dinamis. Mereka bertumbuh dan berkembang, sehingga para orang tua juga harus selalu bisa mengikuti arus yang ada secara otodidak dan tiada henti. Perasaan letih, lelah, bingung, sedih, dan kecewa itu pasti ada karena kita manusia dan wajar untuk kita merasakan berbagai emosi tersebut. Tapi orang tua kita tetap memilih merawat kita dengan sepenuh hati kerena mereka senang melakukannya, mereka senang menjadi orang tua kita karena menjadi orang tua merupakan passion (pekerjaan) mereka dan mission (misi) mereka yang ingin anak-anaknya tumbuh dengan baik dan bahagia. Karena sejatinya, meskipun terdengar klise dan sangat membosankan untuk didengar, mereka selalu bisa menemukan hal-hal kecil yang dapat mereka syukuri dan senangi meskipun di keadaan yang tidak selalu baik karena mereka tau dan paham bagaimana cara menyikapi reaksi negatif tersebut dengan sikap yang positif.

Apa yang dibutuhkan dunia?
Woahh, terdengar seperti langkah yang sangat besar ya. Tapi tenang saja, implementasinya tidak seberat dan sesulit itu. Kembali pada topik pertama, kita telah membahas bahwa hakikat ikigai bukanlah tentang diri sendiri saja, namun dampak apa yang dapat diberikan dan dirasakan kepada sekitar. Tapi apa nih kaitannya, kita bahas!

Kuncinya ada pada mission - vocation (action) - ikigai, jadi setidaknya kalian harus memiliki visi. Mampu melihat peluang dan potensi yang ada terhadap suatu hal yang ada di sekitar kalian, serta bisa memberikan aksi di dalamnya merupakan salah satunya. Hal tersebut dapat memberikan dampak positif dan mungkin pula dapat berdampak besar bagi lingkungan sekitar kalian atau bahkan dengan cakupan yang lebih luas. Adanya visi tanpa dilandasi dengan pekerjaan (action) adalah suatu hal yang tidak mungkin dapat berjalan. Gambaran kecil untuk mempermudah bayangan kalian tentang hal ini bisa coba pikirkan berbagai mimpi yang dimiliki oleh anak kecil. Sebagian besar dari mereka hanya mengatakan impian mereka tanpa ada aksi yang dituangkan untuk mencapainya; alias hanya khayalan dan impian semata. Namun berbeda dengan orang dewasa, jawaban mereka akan lebih spesifik berdasarkan keinginan dan kemampuan yang mereka miliki, sehingga aksi yang dilakukan juga dapat selaras untuk mencapai visi yang mereka harapkan. Lantas apa mereka bisa menemukan ikigai mereka, dan apa ikigai mereka? Jika kalian bisa menyelaraskan satu kunci dengan kunci yang lain, maka kemungkinan besar iya. Untuk pertanyaan apa ikigai mereka jawabannya berbeda-beda, tergantung personal mereka masing-masing; karena apa yang membuat mereka senang, maka itulah ikigai mereka.

Apa timbal balik untuk anda?
Apakah menurut kalian hal ini terdengar seperti orang yang tidak tulus? Tidak demikian bukan. Nyatanya, kita sudah bukan berada di masa di mana orang-orang didalamnya melakukan suatu hal karena memang mereka senang, mereka berdedikasi penuh atas hal tersebut dan mereka mencintai pekerjaan mereka, oleh sebab itu mereka juga tidak mengharapkan imbalan. Berbeda dengan masa kita sekarang, kita cenderung berpikir bahwa sesama makhluk sosial harus ada yang namanya give and take, atau saling memberi dan menerima. Bahkan orang tua kita juga pernah berkata "apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai". Secara tidak langsung, kita memiliki pikiran jika kita berbuat baik, maka orang lain akan berlaku demikian, padahal yang terjadi seringkali sebaliknya. 

Mengharapkan imbalan tidak selalu menjadi hal yang buruk, dalam ranah profesional sendiri terdapat istilah 'paid for' atau kelayakan kalian untuk diberi sesuatu atas hal-hal yang telah kalian kerjakan. Namun untuk mendapatkan hal tersebut, kalian perlu memiliki dua elemen utama, yaitu vocation dan profession (profesi). Skill (kemampuan) memegang peran utama di dalamnya; kalian harus memilikinya jika mengharapkan imbalan atau 'paid for' atas suatu hal, sehingga penting menentukan profesi karir apa yang ingin kalian ambil dan tekuni. Sayangnya, masih banyak pekerjaan yang tidak sesuai dengan skill. Padahal, jika pekerjaan yang digeluti sesuai dengan skill dan keinginan personal tersebut, besar kemungkinan mereka akan menemukan ikigai mereka. Karena, pekerjaan yang mungkin bagi kita terkesan biasa saja dan membosankan, bisa jadi menjadi pekerjaan yang paling bermakna karena mereka dapat bersyukur atas hal tersebut dan dapat menemukan ikigai mereka di dalamnya.

Apa kemampuan Anda?
Kesenangan setiap orang berbeda-beda, begitu pula kemampuan yang dimiliki tiap personal. Sayangnya, masih banyak dari mereka yang bahkan tidak mengetahui apa yang mereka senangi dan kemampuan apa yang mereka miliki, yang mana hal ini seringkali terjadi pada remaja yang beranjak dewasa atau bahkan orang dewasa itu sendiri. Mengapa demikian?

Semakin beranjak dewasa mungkin banyak dari kita yang pernah berpikir bahwa usia anak-anak adalah masa paling indah, usia di mana kita hanya mengenal suka dan tawa. Sedihnya pasti tetap ada, tapi hal itu tidak pernah berlangsung lama dan seringkali karena suatu hal yang sekarang kita anggap kecil. Nyatanya, ketika kita telah dewasa, terkadang kita perlu belajar dari karakter anak kecil yang jujur, ceria, dan bahagia. Kuncinya ada pada pikiran mereka, mereka hanya fokus dan menikmati apa yang terjadi hari ini, alih-alih pemikiran orang dewasa yang cenderung rumit karena mereka hidup dengan masa lalu mereka, masa kini, dan masa depan yang ingin mereka capai. Anak kecil selalu dapat menemukan kebahagiaan mereka bahkan dari hal kecil sekalipun, atau suatu hal yang mereka ciptakan untuk menghasilkan kesenangan yang ingin mereka lakukan. Terdapat dua elemen penting untuk mengerti hal ini, yaitu profession dan passion. Profession di sini berarti bagaimana seseorang memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi, bahkan bagi anak kecil sekalipun. Sedangkan passion sendiri, di sini diartikan sebagai gairah yang bermanivestasi menjadi rasa senang dan bahagia. Sehingga, jika kalian setidaknya bisa menyelaraskan keduanya, maka kalian akan tahu apa yang kalian senangi, apa kemampuan kalian, dan berkemungkinan besar akan dapat menemukan ikigai kalian.
Sumber: Pexels

Pembahasan kali ini mungkin terliat cukup panjang, namun jika kalian membacanya dengan seksama waktu dibutuhkan mungkin saja hanya kurang dari lima menit. Hanya dengan kurun waktu tersebut, kalian bermungkinan besar menjadi lebih mengerti dan paham apa ikigai kalian, dimulai dengan hal kecil yang kalian senangi.

Next kita kulik empat elemen yang sudah kita bahas di sini. So, stay tuned and see u soon! 

Buku "The Secret Of Ikigai - Rahasia Menemukan Kebahagiaan dan Umur Panjang Ala Orang Jepang", versi Bahasa Indonesia bisa kalian dapatkan secara offline melalui store terdekat seperti Gramedia, Togamas, dll. Bisa juga kalian dapatkan secara online melalui e-commerce kesayangan kalian seperti shopee, tokopedia, dll. Serta bisa juga kalian dapatkan dalam bentuk e-book melalui google books.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama